Anggaran untuk penanganan Covid di tahun depan turun

Belanja negara pada tahun depan dipatok Rp2.818,1 triliun hingga Rp2.979,3 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto dokumentasi Kementerian Keuangan.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan berbagai belanja yang akan menjadi prioritas pemerintah di tahun 2023 mendatang. Belanja negara pada tahun depan dipatok Rp2.818,1 triliun hingga Rp2.979,3 triliun atau pada kisaran 14,09% hingga 14,71% dari Produk Domestik Bruto (PDB)

Menurutnya, bidang perlindungan sosial masih menjadi prioritas pada tahun depan. “Di bidang perlindungan sosial akan tetap dijaga range-nya antara Rp349 triliun hingga Rp332 triliun. Ini terutama untuk tetap menjaga perlindungan kepada masyarakat yang rentan, mendukung perlindungan sosial sepanjang hayat, dan juga mendorong perlindungan sosial yang makin adaptif,” kata Sri dalam keterangan pers setelah Sidang Kabinet, Kamis (14/4).

Untuk mendukung hal tersebut, ujarnya, data penerima perlindungan sosial akan semakin dimutakhirkan. Kementerian Sosial juga akan meluncurkan program pemberdayaan yang diintegrasikan dengan program perlindungan sosial.

Lebih lanjut, belanja pemerintah juga akan diprioritaskan untuk bidang kesehatan. Sri memaparkan anggaran kesehatan selama tiga tahun terakhir ini melonjak karena adanya pandemi Covid-19. Dari semula Rp113 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp172 triliun tahun 2020. Dari total anggaran 2020, sebesar Rp52,4 triliun di dalamnya untuk belanja yang berhubungan dengan Covid-19.

Kemudian pada tahun 2021, belanja kesehatan melonjak lagi ke Rp312 triliun, di mana Rp190 triliun adalah untuk penanganan Covid-19. Sementara, tahun 2022 diperkirakan belanja kesehatan mencapai Rp255 triliun, di mana Rp116,4 triliun adalah untuk Covid-19.