Bank Indonesia pertahankan suku bunga acuan 3,5%

Keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah dan upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Selasa (25/05/2021). Foto tangkapan layar.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 24-25 Mei, memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau suku bunga acuan BI sebesar 3,5%.

Tak hanya itu, RDG BI tersebut juga memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga deposit facility sebesar 2,75% dan suku bunga lending facility sebesar 4,25%.

"Keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah dan upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mempercepat upaya pemulihan ekonomi," katanya dalam keterangan pers virtual, Selasa (25/5).

Dia melanjutkan, Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif, serta mempercepat digitalisasi sistem pembayaran Indonesia untuk memperkuat upaya pemulihan ekonomi nasional lebih lanjut.

Untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional lebih lanjut, BI akan melanjutkan nilai tukar rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar.