Bank Mandiri tambah KUR sektor produksi

Tahun ini Mandiri menargetkan dapat menyalurkan KUR sebesar Rp 14,56 triliun, dimana Rp 7,28 triliun akan disalurkan kepada sektor produksi.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (kedua kanan) berjabat tangan dengan dua Direktur baru, Alexandra Askandar (kiri) dan Agus Dwi Handaya (kedua kiri) serta Direktur Ahmad Siddik Badruddin usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (21/3)/Antara Foto

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. akan memperkuat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor produksi. Untuk itu, Mandiri meningkatkan porsi penyaluran KUR ke sektor produksi tahun ini menjadi 50% dibandingkan tahun lalu yang tercatat sekitar 47%. 

Pada 2017, pencairan KUR Bank Mandiri ke sektor produksi, yakni pertanian, perikanan, industri pengolahan dan jasa produksi mencapai Rp 6,3 triliun, atau 47,47% dari total KUR yang disalurkan Rp 13,34 triliun, dengan jumlah penerima sebanyak 224.709 pelaku usaha sektor produksi. Komposisi itu bahkan melebihi kewajiban 40% yang ditetapkan Kementerian Koordinator Perekonomian.

Menurut Senior Vice President Micro Banking Bank Mandiri Wawan Setiawan, penguatan penyaluran ke sektor produksi akan dilakukan melalui penyaluran KUR Khusus kepada klaster/kelompok yang diinisiasi Kementerian Koordinator Perekonomian pada tahun ini.

“Kami akan bekerjasama dengan mitra binaan nasabah korporasi dan komersial untuk penyaluran KUR. Selain itu, kami juga menggandeng kelompok tani atau koperasi untuk menyalurkan KUR ke anggotanya,” kata Wawan dalam sosialisasi program KUR 2018 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (23/3).

Sosialisasi itu sendiri merupakan sinergi perseroan dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam mengenalkan peraturan baru tentang KUR yaitu Permenko Nomor 11 tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR bagi Pemerintah Daerah dan UMKM, dimana pada tahun 2018 ini suku bunga KUR diturunkan menjadi 7%.