Bappebti janjikan garap harga acuan komoditas Indonesia

Bappebti juga menjanjikan terwujudnya bursa aset kripto tahun ini.

Plt. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dalam pemaparannya di acara Outlook Bappebti, Rabu (4/1). (Tangkapan layar youtube Bappebti/ Erlinda PW)

Plt. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Didid Noordiatmoko, menyampaikan salah satu pekerjaan rumah (PR) bagi Indonesia dan tugas besar bagi Bappebti di 2023, yaitu membuat harga acuan komoditas untuk tingkat dunia. Menurut Didid, ini menjadi tantangan bagi Indonesia dari sisi ekonomi dan histori.

Dari sisi ekonomi, Didid menyontohkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia. Namun, dalam menentukan harga, Indonesia masih mengacu pada Malaysia atau Rotterdam sebagai referensi harga. Begitu juga pada komoditas karet.

“Kita penghasil karet terbesar di dunia, tapi kita belum punya acuan harga komoditi,” ujar Didid dalam pemaparannya di acara Outlook Bappebti 2023, Rabu (4/1).

Kemudian, jika dilihat dari sisi histori, menurut Didid, Indonesia sudah sejak 1400-an didatangi masyarakat Eropa yang mencari komoditas. Kendati demikian, yang terjadi hingga sekarang, Indonesia masih belum bisa menetapkan harga acuan komoditas tingkat dunia.

“Ini yang menjadi latar belakang tugas Bappebti. Ini diamanatkan pada kami, sesuai Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1997 yang sampai saat ini belum terwujud. Ini yang akan kita garap di 2023,” kata Didid.