BI diimbau tidak menaikkan suku bunga acuan pada bulan ini

Selisih yield Indonesia dengan AS relatif tinggi dan cukup. Terbukti dengan mulai masuknya dana asing yang mulai menggeliat kembali.

ilustrasi shutterstock.com

Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil rapat dewan gubernur (RDG) bulanan pada hari ini. Setelah bulan lalu, Bank Indonesia tetap mempertahankan BI7DRR sebesar 5,25%, pada bulan ini, BI diprediksi akan kembali mempertahankan suku bunga acuannya. 

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, memperkirakan, BI mempertahankan suku bunga acuan, sebab The Fed juga telah mengumumkan tidak menaikkan suku bunga. 

Lagi pula, selisih yield Indonesia dengan AS relatif tinggi dan cukup. Terbukti dengan mulai masuknya dana asing yang mulai menggeliat kembali. Hanya saja, Indonesia masih belum mampu menekan impor, di tengah pelemahan rupiah terhadap dollar saat ini.  

"Suku bunga itu bukan masalah (bagi Indonesia), kelemahan kita bukan di suku bunga. Kelemahan kita itu memang permintaan impor yang masih tinggi," jelas Piter saat dihubungi Aline.id.

Jika persoalan utamanya suku bunga, solusinya adalah menyuplai dollar melalui skema penyimpan dan konversi rupiah devisa hasil ekspor oleh eksportir.