BI: Kondisi global pengaruhi perekonomian nasional

Bank Indonesia bersama dengan pemerintah, dan lembaga/Instansi terkait terus berupaya untuk mengoptimalkan berbagai momentum positif

Alat berat dioperasikan untuk bongkar buat peti kemas di New Priok Container Terminal One (NPCT1), Jakarta Utara./AntaraFoto

Pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan meningkat dari 3,8% di 2017 menjadi 3,9% pada 2018 dan 2019. Bank Indonesia mengklaim target tersebut sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia.

Direktur Eksekutif BI Agusman menjelaskan, momentum positif perbaikan perekonomian didorong oleh pemulihan perdagangan global, aktivitas investasi, serta terjadi merata baik di negara maju maupun di negara berkembang.

"Kondisi keuangan global masih cukup akomodatif. Meskipun diwarnai oleh proses penyesuaian harga aset. Sejalan dengan proses normalisasi kebijakan moneter negara maju, tensi perdagangan dan ketegangan geopolitik yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi" terang Agusman, Selasa (24/4).

Bank Indonesia mendukung rekomendasi kebijakan IMF untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, meningkatkan resiliensi, serta mengutamakan prioritas kebijakan jangka menengah dan panjang dengan terus melakukan reformasi di sektor riil, fiskal, dan upaya pendalaman pasar keuangan. 

Penggunaan kebijakan makroprudensial dibutuhkan untuk memantau risiko dan eksposur aset di sektor keuangan.  "Selain itu, peningkatan kerja sama multilateral menjadi sangat relevan saat ini. Mengingat adanya ancaman proteksionisme pada sistem perdagangan global," ujar Agusman.