BI minta perbankan jangan ulur waktu pangkas bunga kredit

Bank Indonesia sudah menurunkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali berturut-turut.

Bank Indonesia meminta perbankan segera memangkas suku bunga simpanan dan kredit karena Bank Sentral telah agresif dengan tiga kali menurunkan suku bunga acuan sepanjang tahun ini. / Antara Foto

Bank Indonesia meminta perbankan segera memangkas suku bunga simpanan dan kredit karena Bank Sentral telah agresif dengan tiga kali menurunkan suku bunga acuan sepanjang tahun ini. Hal ini dilakukan untuk memastikan kecukupan likuiditas dengan intensifikasi operasi moneter dan relaksasi kebijakan makroprudensial.

"Kita harapkan bank-bank menurunkan suku bunga kreditnya, meskipun kita paham ini membutuhkan waktu. Tapi ya jangan lama-lama supaya pasokan dan permintaan kredit naik, jadi investasi bisa meningkat, dan akhirnya ke pertumbuhan ekonomi," kata Perry Warjiyo dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (19/9).

Hal itu juga terkait dengan kebijakan BI yang pada Kamis (19/9) ini untuk kembali memangkas suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 0,25% menjadi 5,25%. BI juga memangkas bunga acuan itu di dua bulan sebelumnya secara berturut-turut. 

Penurunan suku bunga acuan yang dilakukan sejak Juli 2019 itu kali ini dilengkapi dengan rangkaian pelonggaran kebijakan makroprudensial seperti pelonggaran aturan pembiayaan perbankan dalam perhitungan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan juga pelonggaran uang muka untuk kredit properti dan kredit kendaraan bermotor yang berlaku 2 Desember 2019.

Menurut Perry, dengan tiga kali penurunan suku bunga acuan, semestinya transmisi ke pasar uang antarbank, dan selanjutnya suku bunga perbankan dapat lebih cepat.