BPN: Luas lahan hortikultura baru 1 juta hektare

Potensi pengembangan lahan perkebunan tersebut dapat mencapai hingga 4,76 juta hektare di seluruh Indonesia.

Benih jeruk RGL yang dikembangkan BBH Talang Aling, Bengkulu, Selasa (25/8/2020). Dokumentasi Ditjen Hortikultura Kementan

Direktur Jenderal Penataan Agraria Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Andi Tenrisau mengungkapkan, luas lahan perkebunan hortikultura masih sangat minim dan bisa dikembangkan untuk meningkatkan produksi buah nasional.

Dia menuturkan, potensi pengembangan lahan perkebunan tersebut dapat mencapai hingga 4,76 juta hektare di seluruh Indonesia. Namun, saat ini lahan yang digunakan hanya sebatas 1,06 juta hektare.

"Berarti bisa kita kembangkan empat kali lipat terkait dengan itu. Tentunya ini tugas dari kita semua supaya potensi ketersediaan lahan ini bisa kita kembangkan untuk buah nusantara yang kita cintai ini," katanya dalam webinar Gelar Buah Nusantara, Kamis (12/8).

Jika dilihat berdasarkan tata ruang dan perencanaan pengembangan wilayah, masih banyak potensi lahan yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan buah nusantara.

Ketiga daerah terbesar yang memiliki lahan potensial adalah di Kalimantan Timur dengan luas mencapai 844.808 hektare, kemudian di Sulawesi Selatan dengan luas 596.875 hektare, dan disusul oleh Kalimantan Utara, Aceh, NTT, dan Kalimantan Barat.