Di 2018, ekspor naik 6,65% tapi impor tumbuh 20,15%

Selain itu, secara kumulatif, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami defisit sebesar US$8,5 miliar sepanjang 2018

Petugas beraktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1)./Antara Foto

Nilai ekspor Indonesia Januari–Desember 2018 mencapai US$180,06 miliar atau meningkat 6,65% dibanding periode yang sama 2017, sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$162,65 miliar atau meningkat 6,25%.

Nilai impor kumulatif Januari–Desember 2018 adalah US$188,62 miliar atau meningkat 20,15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan terjadi pada impor migas dan nonmigas masing-masing US$5,49 miliar (22,59%) dan US$26,14 miliar (19,71%).

Selain itu, secara kumulatif, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami defisit sebesar US$8,5 miliar sepanjang 2018.

Perinciannya, surplus terjadi pada Maret sebesar US$1,12 miliar, Juni sebesar US$1,70 miliar dan September pada US$314,0 juta.

Kemudian defisit terjadi pada Januari sebesar US$ 756,0 juta, April US$1,62 miliar, Mei US$ 1,45 miliar. Kemudian Juli US$2,00 miliar, Agustus US$944,2 juta, Oktober US$1,77 miliar, November US$1,99 miliar dan Desember US$1,10 miliar.