DPR ingatkan kehati-hatian proyek gasifikasi

Investasi gasifikasi berbiaya cukup tinggi.

Ilustrasi. Foto Antara.

Pemerintah terus mendorong hilirisasi batu bara, salah satunya melalui proyek gasifikasi berupa pengubahan batu bara kalori rendah menjadi dimetil eter (DME) untuk substitusi atau pengganti liquefied petroleum gas (LPG).

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan, investasi dari perangkat dan peralatan yang diperlukan untuk proses gasifikasi ini cukup tinggi. Kemudian, proses untuk melakukan gasifikasi akan tergantung dari harga batu bara dan minyak ketika itu.

"Karena harga minyak menentukan apakah LPG lebih murah daripada DME. Jadi ada beberapa pertimbangan yang harus kita lakukan secara hati-hati untuk menentukan keekonomian," katanya kepada Alinea.id, Kamis (27/1).

Melihat proyek gasifikasi yang membutuhkan investasi sangat besar, kata Eddy, maka perlu melihat keekonomian dengan dibenturkan dengan harga dua komoditas tersebut.

"Harga batu bara di level berapa dan harga minyak mentah di level berapa, karena itu akan menentukan keekonomian dari DME," ucapnya.