Erick Thohir khawatir investasi UEA batal karena coronavirus

Uni Emirat Arab (UEA) berkomitmen untuk investasi senilai US$22,89 miliar di Indonesia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Alinea.id/Annisa Saumi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku khawatir akan dampak penyebaran coronavirus terhadap investasi ke Indonesia. Erick menyebut salah satunya investasi dari Uni Emirat Arab (UEA) sebesar US$22,89 miliar.

"Karena pihak Abu Dhabi tidak tahu Indonesia aman atau tidak. Bisa saja investasinya ditahan," ujar Erick di Jakarta, Senin (10/2).

Sebelumnya, Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani 16 kesepakatan yang terdiri atas lima kerja sama antara pemerintah dan 11 kerja sama antara pelaku usaha di Abu Dhabi, Minggu (12/1).

Lima perjanjian antara pemerintah Indonesia dan UEA ini di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan penanggulangan terorisme. Sementara itu, 11 perjanjian bisnis antara pelaku usaha, di antaranya bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset.

Di samping itu, Erick juga menuturkan epidemic coronavirus berpotensi mengganggu kinerja badan usaha milik negara (BUMN). Terutama, perusahaan pelat merah yang mengandalkan pasokan bahan baku dari China.