Evaluasi pajak, IHSG bisa bertengger di level 6.000

Sentimen positif dari dalam negeri mendorong IHSG mencapai posisi 6.000.

IHSG hari ini akan berada di support resistance 6.000./Antara Foto

Setelah melanjutkan pelemahannya pada akhir perdagangan Rabu (21/11), Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi rentan menuju area support pada perdagangan hari ini. 

Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memprediksi IHSG masih akan mengalami tekanan untuk kembali bertahan pada level support dengan support resistance 5.900-6.000. Lanjar menjelaskan, tren dan sentimen negatif pada komoditas tambang energi dan logam mendorong investor melakukan aksi jual pada perdagangan kemarin. 

Sebab investor berspekulasi pada kenaikan BI 7 days repo rate yang akan memberikan gejolak negatif pada pertumbuhan pinjaman. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kalau investor asing membukukan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp587,04 miliar. 

Walhasil, IHSG ditutup melemah 0,95% atau 57,24 poin pada level 5.948,05. Penurunan ini terbesar sejak berakhir melemah sekitar 1,7% pada 12 November.

Indeks melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari kedua berturut-turut setelah berakhir terkoreksi 0,12% atau 7,05 poin pada posisi 6.005 pada perdagangan sebelum libur nasional, Senin (20/11). Dengan demikian, saham-saham yang dapat dicermati diantaranya WTON, BNLI, ADRO, ITMG, INDY, ERAA, dan ESAA.