IMF proyeksi defisit neraca berjalan RI melonjak jadi 2,4%

Lembaga moneter internasional (IMF) memproyeksi defisit neraca berjalan Indonesia pada 2018 melonjak menjadi 2,4% dari tahun sebelumnya.

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri), Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xun Phc (kanan), Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim (kiri) dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (kedua kiri) menghadiri acara sesi pleno Pertemuan Tahunan IMF dan World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10). / Antara Foto

Lembaga moneter internasional (IMF) memproyeksi defisit neraca berjalan Indonesia pada 2018 bakal melonjak menjadi 2,4% dari tahun sebelumnya 1,7% terhadap PDB.

International Monetary Fund (IMF) dalam laporannya bertajuk Regional Economic Outlook: Asia dan Pasific, menyebut, pertumbuhan di Indonesia diproyeksikan sebesar 5,1% pada 2018-2019. 

Proyeksi tersebut lebih rendah dari perkiraan pemerintah yang menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2% pada tahun 2018. 

Lebih lanjut dalam laporan itu disebutkan, Indonesia menghadapi tekanan pasar lantaran tingginya suku bunga Amerika Serikat dan harga minyak dunia, serta dollar AS yang lebih kuat.

"Indonesia telah berdampak signifikan jika dibandingkan pasar negara berkembang lainnya di Asia," jelas IMF, seperti dikutip dalam laporan yang diterima Alinea.id, Jumat (12/10).