Impor Indonesia pada Juni turun 20,7%

Penurunan impor pada Juni 2019 disebabkan oleh merosotnya nilai impor migas dan nonmigas.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai impor Indonesia Juni 2019 mencapai US$11.583,8 juta atau turun 20,70% dibanding Mei 2019. / Antara Foto

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai impor Indonesia Juni 2019 mencapai US$11.583,8 juta atau turun 20,70% dibanding Mei 2019 sebesar US$3.022,9 juta. Penurunan impor ini disebabkan oleh merosotnya nilai impor migas dan nonmigas masing-masing sebesar US$469,2 juta (21,50%) dan US$2.553,7 juta (20,55%). 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan penurunan impor migas dipicu oleh turunnya nilai impor seluruh komponen migas, yaitu minyak mentah US$237,9 juta (36,86%), hasil minyak US$180,2 juta (14,21%), dan gas US$51,1 juta (19,02%).

"Kalau dijumlahkan per Januari–Juni 2019 adalah US$82.258,2 juta atau turun 7,63%
(US$6.793,4 juta) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terjadi pada  impor migas dan nonmigas masing-masing US$3.171,6 juta (22,55%) dan US$3.621,8 juta (4,83%)," kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (15/7). 

Lebih lanjut, menurutnya,  penurunan impor migas disebabkan karena turunnya impor seluruh komponen migas, diantaranya minyak mentah US$1.899,9 juta (41,49%), hasil minyak US$1.192,1 juta (14,75%) dan gas US$79,6 juta (5,68%).

"Selama tiga belas bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada Agustus 2018 dengan nilai mencapai US$3.045,7 juta dan terendah terjadi pada Maret 2019 sebesar US$1.520,8 juta,” kata dia.