Indef: Akuisisi Vale bangkitkan industri nikel Indonesia

Akuisisi Vale Indonesia akan mendorong reindustrialisasi nikel dan mengurangi ketergantungan bahan baku dari negara lain.

Institute For Development of Economics and Finance (Indef) menilai pembelian 20% saham PT Vale Indonesia Tbk. (PTVI) oleh Holding BUMN Mining Industry Indonesia (MIND ID) merupakan langkah awal reindustrialisasi dalam negeri. / Vale Indonesia

Institute For Development of Economics and Finance (Indef) menilai pembelian 20% saham PT Vale Indonesia Tbk. (PTVI) oleh Holding BUMN Mining Industry Indonesia (MIND ID) merupakan langkah awal reindustrialisasi dalam negeri.

Ekonom Indef Abra Talattov mengatakan selama ini hasil sumber daya alam Indonesia hanya diekspor mentah-mentah ke luar negeri. Hal ini yang membuat industri di Indonesia bergantung dengan impor bahan baku dari negara lain.

"Sudah cukup sumber daya mineral Indonesia diekspor mentah-mentah. Sudah saatnya kita angkat kembali industrialisasi dalam negeri," katanya saat dihubungi, Senin (15/10).

Abra menuturkan PTVI adalah produsen nikel terbesar di dunia dengan 75.000 ton nickel matte per tahun dan menyumbang 5% pasokan nikel dunia. Dengan penguasaan saham sebesar 20%, harapannya Indonesia dapat memanfaatkan aset strategis tersebut untuk mendorong pertumbuhan industri hilir di dalam negeri.

"Bayangkan setelah 50 tahun untuk pertama kalinya Bangsa Indonesia melalui BUMN tambang akan turut merasakan nilai tambah dari SDA yang dikeruk dari tanah air," ucapnya.