Indonesia rayu Jepang agar terima ISPO

Pemerintah lakukan lobi-lobi agar produk biomassa Indonesia dapat masuk ke pasar Jepang.

Pemerintah lakukan lobi-lobi agar produk biomassa Indonesia dapat masuk ke pasar Jepang./ Pixabay

Pemerintah lakukan lobi-lobi agar produk biomassa Indonesia dapat masuk ke pasar Jepang lebih leluasa. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan berupaya melakukan negosiasi dengan Jepang untuk menerima sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai sertifikat setara Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

"Kami akan komunikasikan dengan Jepang. Mungkin mereka tidak tahu kita punya standar ISPO, mungkin aja," katanya di Hotel Akmani, Rabu (7/8). 

Saat ini, ekspor minyak sawit mentah (CPO) Indonesia ke Jepang tidak terlalu signifikan. Meski begitu, Musdhalifah mengatakan, pangsa pasar Jepang penting untuk menaikkan citra CPO Indonesia. 

"Ini penting untuk membangun image kelapa sawit kita. Dengan ISPO, kita harus meyakinkan mereka bahwa kita mengelola kelapa sawit kita dengan prinsip yang berkelanjutan," ujarnya.

Dengan begitu, lanjutnya, anggapan bahwa produk olahan nabati dari kelapa sawit memiliki risiko yang tinggi dapat sedikit terbantahkan. Selama ini, Uni Eropa menuduh industri kelapa sawit Indonesia mencemari lingkungan dengan menyumbang emisi dari pembakaran hutan, melepaskan gas karbon, serta merusak alam.