Instruksi Jokowi ke Terawan dan perlunya audit kematian nakes

Hingga 13 September 2020 sudah 115 dokter yang gugur karena Covid-19.

Presiden Jokowi saat memimpin ratas percepatan pembangunan tol di Istana Negara. Foto Antara.

Hari Keselamatan Pasien Dunia, 17 September 2020, telah berlalu kemarin. Hari tersebut seharusnya menjadi momentum penting untuk membangkitkan kesadaran kritis akan perlunya mempertanyakan kematian yang tinggi pada orang dengan Covid-19, termasuk tenaga kesehatan.

Seruan itu disampaikan epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono. Lebih jauh, sang "juru wabah" itu menuntut Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, untuk menghargai nyawa para sejawat, yakni sesama profesi dokter. Bagi dia, setiap kematian yang terjadi harus diaudit.

"Ingat (Pak Terawan), Pak Jokowi memerintahkan untuk melakukan audit dan mencegah kematian tenaga kesehatan. Karena itu tanggung jawab moral dan jabatan yang diamanahkan. Jadilah manusia yang berempati," seru Pandu lewat akun Twitternya yang disitat Alinea.id, Jumat (18/9). 

Presiden Joko Widodo, melalui Twitter, Senin (14/9) lalu, secara khusus memerintahkan Menteri Terawan Agus Putranto untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan tenaga kesehatan. 

"Saya telah memerintahkan Menteri Kesehatan untuk segera melakukan audit dan koreksi mengenai protokol keamanan untuk tenaga kesehatan dan pasien di seluruh rumah sakit. Rumah sakit harus menjadi tempat yang aman dan tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19," kata Jokowi.