Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan para kelompok relawan pendukungnya untuk melanggengkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) hingga Pemilu 2029. Instruksi itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada kelompok relawan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/9) lalu.
"Ya, memang sejak awal saya menyatakan seperti itu. Untuk mendukung pemerintahan Pak Presiden Prabowo Subianto dua periode. Itu saya sampaikan ke relawan," kata mantan Wali Kota Surakarta tersebut.
Instruksi itu disambut positif Pro Jokowi (Projo), kelompok relawan pendukung Jokowi dengan jumlah massa terbesar. Wakil Ketua Umum Projo Fredy Damanik berpendapat masa pemerintahan selama lima tahun terlalu singkat untuk merealisasikan program-program pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Presiden Jokowi kerap kali menyatakan bahwa relawan harus mengawal, memastikan, dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran agar berhasil menjalankan program-programnya," ujar Fredy kepada wartawan di Jakarta, Minggu (21/9) lalu.
Namun, wacana itu ditanggapi dingin parpol-parpol pendukung pemerintahan. Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai instruksi itu terkesan tergesa-gesa. Pasalnya, pemerintahan Prabowo-Gibran belum genap satu tahun.
"Ojo kesusu (jangan terburu-buru). Kalau belum saatnya salat, jangan azan dulu," kata Jazilul kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/9).
PDI-Perjuangan pun setali tiga uang. Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira menilai dukungan Jokowi untuk pasangan Prabowo-Gibran supaya langgeng hingga dua periode bukan demi kepentingan bangsa.
"Lebih kepada kepentingan anaknya sendiri, yaitu Mas Gibran,” ujar Andreas dalam sebuah siniar di YouTube. Andreas juga menyinggung ijazah Gibran yang kini dipersoalkan.
Soal sokongan Jokowi untuk Prabowo-Gibran hingga dua periode, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji merespons dengan pernyataan diplomatis. Ia menganggap wajar Jokowi ingin Prabowo-Gibran langgeng hingga sepuluh tahun.
"Pertama, karena Pak Jokowi mungkin ada kecocokan dengan Pak Prabowo. Kedua, wapresnya kan Mas Gibran yang notabene adalah anak Pak Jokowi," kata Sarmuji.
Hubungan Prabowo dan Jokowi tak selalu mesra. Mei lalu, Prabowo dipersepsikan seolah membiarkan bola panas pemakzulan Gibran bergulir di parlemen. Belakangan, Prabowo juga mencopot sejumlah menteri yang dianggap titipan Jokowi. Salah satunya ialah Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi yang notabene juga berstatus Ketum Projo.
Jauh sebelumnya, relasi Prabowo-Jokowi juga tercoreng isu akun Fufufafa. Investigasi berjamaah yang dilakukan warganet menemukan bahwa akun yang diduga milik Gibran itu rutin berkomentar negatif terhadap Prabowo dan keluarganya.
Apa makna dukungan Jokowi?
Dikutip dari YouTube iNews, Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya sepakat arahan Jokowi untuk Prabowo-Gibran selama dua periode semata demi melanggengkan kekuasaan keluarga Jokowi lewat sang anak, Gibran.
Ia berpendapat Prabowo justru bakal tak nyaman ketika seolah "dipaksa" harus terus berpasangan dengan Gibran. Apalagi, tidak ada kewajiban bagi Prabowo untuk maju dengan pasangan yang sama di Pilpres 2029.
"Saya tidak tahu siapa yang memanas-manasi. Tetapi, kondisi seperti ini malah menempatkan Pak Prabowo tidak dalam kondisi yang, menurut saya, seakan-akan dihormati oleh Pak Jokowi," ujar Yunarto.
Sebelumnya, eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mengatakan dukungan Jokowi untuk Prabowo-Gibran dua periode merupakan bentuk ancaman. Menurut dia, Jokowi sudah dua kali melayangkan ancaman politis bagi Prabowo.
Yang pertama ketika isu pemakzulan Gibran menyeruak. Ketika itu, Jokowi sempat menegaskan bahwa Prabowo-Gibran ialah satu paket yang tak bisa dipisahkan.
Yang kedua saat Jokowi menginstruksikan kelompok relawan mendukung pasangan Prabowo-Gibran hingga dua periode. Menurut Said Didu, Jokowi seolah mengancam tak akan mendukung Prabowo jika tak menggandeng Gibran sebagai pendampingnya di Pemilu 2029.
“Jokowi kembali memerintahkan relawannya untuk memaksa Prabowo menjadikan Gibran sebagai calon wakil presiden 2029,” tulis Said Didu di akun X, @msaid_didu.