Menaker: Jelang bonus demografi, Indonesia dihadapkan dua tantangan besar

Tidak kalah penting yaitu menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan skill yang sesuai dengan pasar kerja.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah. Foto Antara/Reno Esnir

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan, peluang Indonesia menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia masih menghadapi beberapa tantangan.

"Kita diuji dengan bagaimana memanfaatkan bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada 2030. Pada saat itu, usia produktif kita akan mengalami surplus dan lebih dari 70% penduduk Indonesia berada pada usia produktif. Ini adalah salah satu penentu bagi kita, agar memanfaatkan bonus demografi yang akan mengantarkan Indonesia menjadi nomor tiga atau empat negara terbesar di dunia, yang pertumbuhan ekonominya akan melonjak sangat tinggi dan berharap kemiskinannya mengalami angka zero," jelasnya pada Kick Off Pemagangan pada 5 Destinasi Wisata Super Prioritas, secara daring, Jumat (24/9).  

Ida mengatakan, tantangan Indonesia pada saa ini terletak pada kemampuan dalam mengelola dan menciptakan kesempatan yang seluas-luasnya. Tidak kalah penting yaitu menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan skill yang sesuai dengan pasar kerja.

"Ketika kita sedang menyiapkan diri untuk menyambut bonus demografi, ternyata kita dihadapkan pada dua tantangan besar. Salah satu di antaranya, yaitu perkembangan teknologi digital menyebabkan dunia kerja dan dunia usaha bergerak sangat dinamis dan menyebabkan perubahan besar pasar kerja di Indonesia," ujar Ida.

Sebagai informasi, sepanjang sejarah, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia terjadi di 2019, yaitu berada di angka 4,49%. Namun, capaian yang telah diperoleh dengan susah payah karena adanya pandemi Covid-19 itu mengakibatkan pengangguran tertinggi mencapai 7,07% atau sekitar 9,7 juta seluruh Indonesia pada Agustus 2020. Karena pandemi ini, 29 juta angkatan kerja Indonesia terdampak pandemi ini.