Jokowi meradang soal pemulihan ekonomi, Sri Mulyani beberkan rinciannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR memaparkan realisasi penyaluran program PEN.

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto Antara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meradang karena realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 berjalan lambat. 

Dalam sebuah video yang beredar, usai rapat terbatas di hadapan sejumlah menteri, 18 Juni lalu, Jokowi kecewa dengan kinerja sejumlah pembantunya yang tak kunjung menggenjot belanja agar uang beredar di masyarakat meningkat, sehingga konsumsi naik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kebijakannya terlihat biasa-biasa saja, padahal ini lagi krisis. Ini membuat saya jengkel. Tolong belanja kementerian dikeluarkan semuanya, anggaran kesehatan Rp75 triliun, tapi realisasi baru 1,53%," kata Jokowi.

Kekecewaan Jokowi bukan tanpa alasan. Sejumlah pos anggaran yang telah disiapkan pemerintah, realisasinya masih jauh dari target. Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR memaparkan realisasi penyaluran program PEN tersebut.

Dia mengatakan, penyerapan anggaran untuk bidang kesehatan dalam rangka pemulihan akibat pandemi Covid-19 baru mencapai 4,68% dari total alokasi anggaran sebesar Rp87,55 triliun.