Jumlah penumpang MRT Jakarta turun sejak Maret

PT MRT Jakarta "angkat tangan" untuk mengejar target 100.000 pengguna per hari.

Penumpang menerapkan jaga jarak saat menggunakan MRT di tengah pandemi Covid-19 di DKI Jakarta. Foto Antara/Aprillio Akbar

Jumlah penumpang moda raya terpadu (MRT) di DKI Jakarta berkurang signifikan saat pandemi coronavirus baru (Covid-19). Sehingga, target 100.000 pengguna per hari belum mampu terealisasi hingga kini.

"Kita mengalami penurunan drastis dari sisi penumpang, dari total Februari (sebesar) 88.000 penumpang (per hari), kini turun sampai 4.000 di bulan April," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabanda, Rabu (8/7).

Pada Januari 2020, jumlah penumpang MRT mencapai 2.564.869 orang atau rata-rata 85.105 orang per hari. Sebulan kemudian menjadi 2.564.869 penumpang atau 88.444 orang per hari.

Turun menjadi 1.403.638 penumpang atau 45.279 orang per hari pada Maret. Merosot lebih tajam pada April, 4.059 orang per hari atau secara kumulatif 121.757 penumpang.

Tren serupa berlanjut hingga Mei, di mana hanya terdapat 43.544 penumpang atau rerata 1.405 orang per hari. Mulai meningkat pada Juni, 340.553 penumpang dengan jumlah per hari sebanyak 11.351 orang.