Kapasitas produksi dan tenaga kerja turun di kuartal IV-2022, imbas melemahnya kegiatan usaha

Sektor perdagangan, hotel, dan restoran juga akan meningkat dengan SBT 0,91%

Sejumlah pekerja berjalan di luar area pabrik saat jam istirahat di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020)/Foto Antara/Aloysius Jarot Nugroho.

Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) terjadi perlambatan kegiatan dunia usaha pada kuartal IV-2022 dengan faktor utama pendorongnya, yaitu mulai masuknya masa musim panen di periode tersebut. Hal ini turut mempengaruhi penurunan kapasitas produksi dan penggunaan tenaga kerja di kuartal IV-2022.

BI mencatatkan kapasitas produksi terpakai di kuartal IV-2022 menurun di seluruh sektor, sehingga Saldo Bersih Tertimbang (SBT) hanya sebesar 70,94% atau lebih rendah dari kuartal III-2022 dengan SBT yang sebesar 73,67%.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menguraikan, turunnya kapasitas produksi terjadi terutama pada sektor pertambngan dan penggalian dengan SBT hanya 67,35%. Lalu pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan hanya memiliki SBT 68,75%, dan industri pengolahan juga menurun dengan SBT 71,15%.

“Penurunan kapasitas produksi sejalan dengan penurunan kinerja usaha,” ujar Erwin dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (14/1).

Penurunan kapasitas produksi di kuartal IV-2022 pun turut membuat SBT penggunaan tenaga kerja terkontraksi menjadi minus (-) 0,75%. Posisi ini berbalik dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 1,46%.