Ada kasus EDCCash, Kemendag: Waspadai investasi berkedok kripto

Koin produksi EDCCash tidak termasuk dalam 229 jenis aset kripto yang diperdagangkan di pasar fisik aset kripto.

Ilustrasi. Pixabay.

Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), mengingatkan dan mengimbau masyarakat agar mewaspadai penawaran investasi berkedok aset kripto, yang memberikan janji keuntungan tetap (fixed income), berbagi keuntungan, dan bonus jika dapat merekrut anggota baru. 

Salah satunya adalah perusahaan investasi E-Dinar Coin Cash  (EDCCash). Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah menetapkan pemilik perusahaan EDCCash sebagai tersangka  penipuan, penggelapan, dan pencucian uang pada 22 April 2021.

“Kegiatan yang dilakukan EDCCash bukan termasuk kegiatan jual beli aset kripto yang sesuai dengan ketetapan Bappebti. EDCCash merekrut anggota baru dengan menggunakan skema piramida, yaitu dengan memproduksi dan memperjualbelikan koin di antara anggotanya sendiri. Masyarakat harus waspada terhadap penawaran investasi dengan skema piramida,” kata Kepala  Bappebti, Sidharta Utama dalam keterangan resminya, Jumat (30/4). 

Sidharta menuturkan, koin produksi EDCCash tidak termasuk dalam 229 jenis aset kripto yang diperdagangkan di pasar fisik aset kripto. Sebelumnya, Satgas Waspada Investasi (SWI), termasuk di dalamnya Bappebti, menggelar rapat pada 18 Juni 2019. 

Pada rapat tersebut, pemilik EDCCash mengaku hanya membuat aplikasi yang dapat digunakan oleh komunitas untuk membeli E-Dinar Coin. Pemilik EDCCash juga mengaku tidak memberikan penawaran keuntungan. Namun, pada 29 September 2020, SWI sepakat untuk menghentikan kegiatan EDCCash.