Laba bersih Pertamina mencapai Rp29,3 triliun di 2021

Pertamina sukses melakukan transformasi bisnis, meningkatkan efisiensi dan produksi, menjalankan transisi energi.

Ilustrasi Kantor Pusat Pertamina.

PT Pertamina (Persero) mencatat laba bersih Rp29,3 triliun dari transformasi 2021. Hal itu disebut sebagai pencapaian gemilang sepanjang 2021. 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, di 2021 Pertamina sukses melakukan transformasi bisnis, meningkatkan efisiensi dan produksi, menjalankan transisi energi, sekaligus melakukan pembangunan infrastruktur migas serta proyek kilang Refinery Development Master Plan (RDMP).

Di mana, Pertamina membentuk Holding Migas dengan enam subholding, yakni Subholding Upstream, Subholding Refining and Petrochemical, Subholding Commercial and Trading, Subholding Gas, Subholding Integrated Marine Logistics dan Subholding New and Renewable Energy. 

“Transformasi ini merupakan langkah strategis untuk beradaptasi dengan perubahan bisnis ke depan, bergerak lebih lincah dan lebih cepat, serta fokus untuk pengembangan bisnis yang lebih luas dan agresif,” kata Nicke dalam laporan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (8/6). 

Menurutnya, keberhasilan transformasi ini berhasil mendorong terciptanya laba bersih konsolidasian (audited) 2021 sebesar US$2,046 miliar atau sekitar Rp29,3 triliun. Angka ini naik hampir dua kali lipat dibanding laba bersih 2020 sebesar Rp15,3 triliun. Capaian ini juga tercatat 154% melampaui target RKAP 2021.