Lolos dari pandemi, bagaimana ekonomi Indonesia 2023?

Sepertiga dunia akan ada di dalam periode yang sangat sulit, bahkan dikatakan resesi. Bagaimana ekonomi Indonesia?

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Pemerintah mengklaim perekonomian Indonesia tahun 2022 tumbuh tinggi dengan kegiatan ekonomi yang juga meningkat. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 telah bekerja keras sebagai shock absorber untuk melindungi masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional. Kinerja positif APBN 2022 akan menjadi modal kuat menghadapi ketidakpastian situasi global dan konsolidasi fiskal tahun 2023.

“Kita keluar dari periode pandemi dan kita memiliki ketahanan yang cukup kuat. Ibaratnya, kuda-kuda kaki kita itu cukup kuat untuk masuk ke 2023,” ujar Suahasil, dikutip Minggu (15/1). 

Hal tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator ekonomi yang memberikan optimisme, seperti indikator permintaan listrik, ritel, dan lain sebagainya. Namun, Suahasil mengingatkan bayang-bayang dari ketidakpastian global juga harus terus diwaspadai.

“Sepertiga dunia akan ada di dalam periode yang sangat sulit, bahkan dikatakan resesi. Yang dua pertiga pasti kena dampak, tetapi dampaknya hampir pasti berbeda-beda. Untuk Indonesia, kita minimalkan dengan fundamental domestiknya yang kuat. Itu yang sumber optimismenya,” kata Suahasil.  

Untuk mengantisipasi dampak resesi yang sudah terjadi di negara maju, Suahasil mengungkapkan Indonesia perlu mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang baru, yakni dengan melanjutkan hilirisasi sumber daya alam, menggunakan produk dalam negeri, mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta melakukan transisi menuju ekonomi hijau.