sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lolos dari pandemi, bagaimana ekonomi Indonesia 2023?

Sepertiga dunia akan ada di dalam periode yang sangat sulit, bahkan dikatakan resesi. Bagaimana ekonomi Indonesia?

Satriani Ari Wulan
Satriani Ari Wulan Minggu, 15 Jan 2023 20:01 WIB
Lolos dari pandemi, bagaimana ekonomi Indonesia 2023?

Pemerintah mengklaim perekonomian Indonesia tahun 2022 tumbuh tinggi dengan kegiatan ekonomi yang juga meningkat. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 telah bekerja keras sebagai shock absorber untuk melindungi masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional. Kinerja positif APBN 2022 akan menjadi modal kuat menghadapi ketidakpastian situasi global dan konsolidasi fiskal tahun 2023.

“Kita keluar dari periode pandemi dan kita memiliki ketahanan yang cukup kuat. Ibaratnya, kuda-kuda kaki kita itu cukup kuat untuk masuk ke 2023,” ujar Suahasil, dikutip Minggu (15/1). 

Hal tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator ekonomi yang memberikan optimisme, seperti indikator permintaan listrik, ritel, dan lain sebagainya. Namun, Suahasil mengingatkan bayang-bayang dari ketidakpastian global juga harus terus diwaspadai.

“Sepertiga dunia akan ada di dalam periode yang sangat sulit, bahkan dikatakan resesi. Yang dua pertiga pasti kena dampak, tetapi dampaknya hampir pasti berbeda-beda. Untuk Indonesia, kita minimalkan dengan fundamental domestiknya yang kuat. Itu yang sumber optimismenya,” kata Suahasil.  

Untuk mengantisipasi dampak resesi yang sudah terjadi di negara maju, Suahasil mengungkapkan Indonesia perlu mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang baru, yakni dengan melanjutkan hilirisasi sumber daya alam, menggunakan produk dalam negeri, mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta melakukan transisi menuju ekonomi hijau.

“Ini sudah mulai digaungkan dan kita terus lakukan dengan disiplin karena akan menciptakan banyak sekali multiplier effect di dalam negeri. Empat ini adalah sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia dan itu didorong oleh fundamental kita,” ujar Suahasil.

Lebih lanjut, ketika dunia mengalami resesi, Suahasil menekankan yang langsung terdampak adalah sektor-sektor yang memiliki eksposur ke global yang tinggi, seperti sektor keuangan.

“Pasti kita harus sangat sangat waspada bagaimana hubungan financial sector kita dengan global,” kata Suahasil.

Sponsored

Sektor lainnya yang juga terdampak resesi adalah sektor-sektor manufaktur yang melakukan ekspor. Menurut Suahasil, ketika pendapatan di negara-negara tujuan ekspor menurun, permintaan barang dan jasa ke Indonesia juga ikut menurun. Untuk itu, perlu meningkatkan competitiveness dan memperbaiki efisiensi.

“Dunia usaha kemudian meningkatkan penggunaan input yang efisien sehingga produknya itu menjadi kompetitif harganya. Ini mesti diterjemahkan ke setiap dunia usaha. Teman-teman di asosiasi sekarang saya rasa sudah cukup mendalami ini dan kita tentu akan men-support dari pemerintah seperti apa yang harus kita lakukan untuk menjaga competitiveness kita terhadap barang-barang yang kita ekspor ke luar,” ujar Suahasil.

Berita Lainnya
×
tekid