Luhut: KRL tetap beroperasi dengan pengawasan ketat

Penumpang KRL Jabodetabek harus menunjukkan kartu keterangan sehat dan surat dari tempat kerja.

Sejumlah penumpang duduk di dalam rangkaian KRL di Stasiun Tangerang, Banten, Sabtu (18/4/2020). Foto Antara/Fauzan.

Operasional kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dinilai rawan dalam penyebaran coronavirus di tengah masyarakat. Pasalnya, dengan jumlah armada yang terbatas dan banyaknya penumpang membuat protokol kesehatan tidak berlaku di moda transportasi tersebut.

Meski demikian, Menteri Perhubungan ad interim Luhut Binsar Pandjaitan bersikeras bahwa moda transportasi tersebut harus tetap beroperasi. Dia mengatakan akan memperketat pengawasan di lapangan.

Luhut mengklaim telah berkoordinasi dengan satuan pengamanan seperti Polisi, TNI, dan Satpol PP untuk mengawasi pergerakan orang di sejumlah stasiun. 

"Sekarang kita kerja sama antara Polisi, TNI dan Satpol PP untuk memeriksa orang yang datang ke situ dan kita juga mengidentifikasi ke mana tujuannya," katanya saat rapat kerja bersama Komisi V DPR, Selasa (21/4).

Selain itu, menurut Luhut, untuk memperketat pengawasan di lapangan akan dilakukan pengecekan kartu keterangan sehat dari instansi kesehatan bagi penumpang yang hendak menggunakan KRL serta surat keterangan di mana dia bekerja.