Mal baru banyak berdiri, sewa ritel di Jakarta 2020 bakal lesu

Melonjaknya pasokan ruang ritel akibat berdirinya mal baru diproyeksi membuat sewa ritel di DKI Jakarta lesu pada 2020.

Melonjaknya pasokan ruang ritel akibat berdirinya mal baru diproyeksi membuat sewa ritel di DKI Jakarta lesu pada 2020. / Pixabay

Melonjaknya pasokan ruang ritel akibat berdirinya mal baru diproyeksi membuat sewa ritel di DKI Jakarta lesu pada 2020. Tingkat serapan sewa pusat perbelanjaan di Jakarta diproyeksi turun menjadi 85%-90% pada 2020 dari tahun ini yang stagnan 90%.

Head of Research Jones Lang LaSalle, James Taylor, mengatakan dalam beberapa tahun ke belakang, pasokan ruang di pusat perbelanjaan memang terbatas. Namun, dengan selesainya tiga bangunan baru seperti One Satrio, Indonesia 1, dan Southgate yang berbentuk mixed used akan menambah pasokan ruang ritel hingga 329.000 meter persegi.

"Okupansi pusat perbelanjaan di Jakarta hampir mencapai 90% pada kuartal III-2019 karena pasokan yang terbatas. Tetapi, pengembang properti yang terkemuka masih aktif dalam mengembangkan konsep ritel mixed used yang terhubung dengan perkantoran dan kondominium," kata James di Jakarta, Rabu (16/10).

Dengan minimnya pasokan ritel tersebut, James memperkirakan harga sewa ritel akan terus mengalami kenaikan di tahun-tahun mendatang.

James melanjutkan, pasar ritel di kuartal III-2019 masih cukup aktif dari sektor fashion dan makanan dan minuman, dengan landlord yang mencoba untuk menawarkan peritel baru dan promosi yang menarik kepada konsumen.