Mal di Jakarta rugi triliunan rupiah akibat aksi 22 Mei

Pusat perbelanjaan (mal) di sekitar lokasi kerusuhan terpaksa tutup pada Selasa 22 Mei.

Mal Grand Indonesia di Jakarta, pada Kamis (23/5). / Antara Foto

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebutkan kerugian pusat perbelanjaan atau mal di kawasan Jakarta cukup besar akibat penghentian kegiatan operasional lantaran aksi 22 Mei. Dalam sehari kerugian mencapai Rp1,5 triliun.

Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey mengatakan, satu toko ritel modern dengan kelas seperti hypermart, supermarket dan departement store meraup omzet sekitar Rp15 miliar sampai Rp20 miliar per hari. Dengan jam operasional normal pukul 10.00 sampai 22.00 WIB.

"Kalau diambil rata-rata ada 76 mall di Jakarta, berarti perkiraan kehilangan omzet mencapai Rp1,5 triliun jika tutup seharian. Ini belum termasuk tenan-tenan kecil ukuran 20 meter persegi," kata Roy di Jakarta, Kamis (23/5).

Roy mengatakan dampak langsung aksi 22 Mei adalah kehilangan transaksi dari konsumen karena tutupnya pusat perbelanjaan. Padahal, konsumsi masyarakat di toko ritel modern cukup tinggi pada Ramadan dibandingkan hari biasanya.

Kerugian omzet tidak hanya terjadi pada ritel modern, tetapi juga Pasar Tanah Abang yang ditaksir lebih Rp100 miliar per hari. Belum lagi ritel waralaba seperti Alfamart dan Indomaret di kawasan aksi massa yang mengalami penurunan pengunjung.