Mampukah Indonesia masuk negara berpendapatan tinggi 2030?

Dari sejumlah faktor, Indonesia dinilai sulit masuk ke dalam kategori negara higher income pada 2030.

Indonesia masih punya peluang dalam meningkatkan pertumbuhan ekonominya, misalnya saja bonus demografi yang meningkat, daya beli masyarakat yang tinggi, dan nilai ekspor yang besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.  / Antara Foto

Gubenur Bank Indonesia Perry Warijyo menyatakan, pada tahun 2030 Indonesia masih sulit menggapai sebagai negara higher income. Ada beberapa faktor yang mendasari Indonesia sulit mendapatkan gelar negara higher income.

Perry menjelaskan, dari faktor produktivitas Indonesia yang tidak bisa melebihi 1% atau bahkan medekati 2%. Pada 2016-2017 saja, faktor produktivitas terhadap ekonomi di Indonesia hanya menyumbang 0,92%.

"Kalau bisa di 4% bagus, tapi sekarang masih jauh dibawah 3%. Bisa enggak untuk meningkatkan seperti itu?," jelasnya dalam diskusi publik Indonesia 2030: Peluang dan Tantangan Ekonomi, di Gedung Pekarti Center, Jakarta, Rabu (6/6). 

Selain itu, kata dia, sumber daya manusia (human capital) yang saat ini masih harus terus ditingkatkan. Kalau tidak bisa ditingkatkan, tidak bisa mengkaliberasi menjadi higher income.

Rasio investasi rill pun juga perlu didorong agar bisa mencapai 40%. Saat ini, kata dia, rasio investasi rill baru 30%.