Melirik metaverse sebagai tren marketing teranyar

Beberapa korporasi dan seniman di tanah air telah dan akan memanfaatkan metaverse sebagai bagian dari strategi marketing.

Ilustrasi Alinea.id/Debbie Alyuwandira.

Memasuki tahun 2022, Non Fungible Token (NFT) kian menggema di tengah masyarakat terutama di kalangan milenial dan generasi Z. Booming NFT ini kemudian memicu tren terbaru untuk masuk dalam dunia metaverse, salah satunya untuk kebutuhan pemasaran (marketing).

Seperti halnya dilakukan salah satu gerai makanan cepat saji, Kentucky Fried Chicken (KFC) Indonesia. Jenama ayam goreng tepung asal Amerika Serikat ini telah meluncurkan NFT bertajuk JagonyaAyamNFT atau ChickenKingNFT. 

Proyek ini sekaligus menjadi NFT berlisensi pertama di Indonesia yang menyediakan 4.848 NFT unik yang terbatas. Para pembeli NFT unik ini atau disebut holder tidak hanya menjadi pemilik aset digital ChickenKingNFT saja tetapi dapat memperoleh keuntungan di dunia nyata. 

Bentuknya bisa berupa diskon untuk pembelian merchandise, exclusive community gathering, dan diskon partner stores. Kini, akun Chicken King, di marketplace NFT, Opensea tercatat memiliki 436 item yang dimiliki 184 akun. Harga terendah produk NFT ini tercatat sebesar 0,02 ETH dan volume yang telah diperdagangnya mencapai 3 ETH.