Menperin Agus dan pelaku industri berkomitmen genjot manufaktur

Pelaku industri mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Kemenperin.

Pekerja merapikan kain batik di UKM Batik Lebak Chanting Pradana di Lebak, Banten, Senin (20/4). Menurut pelaku usaha batik, pandemi Covid-19 berdampak menurunnya omzet hingga 90 persen dan mereka terpaksa meliburkan sementara pekerja produksi batik karena tidak mampu membayar upah. Foto Antara/Muhammad Bagus Khoirunas/wsj.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyelenggarakan halal bihalal secara virtual, Minggu (25/5). Silaturahmi dilakukan bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, asosiasi industri, para pelaku industri serta jajaran pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Agus Gumiwang mengajak, para pejabat di lingkungan Kemenperin serta para stakeholder, untuk menjadikan semangat hari kemenangan ini untuk saling mendukung, menguatkan, serta saling mengisi, dalam menghadapi masalah Covid-19. "Tentu di dalam menghadapi masalah besar, yakni Covid-19 diperlukan kebersamaan kita untuk memikirkan bagaimana agar ekonomi tidak terpuruk," kata Agus, dalam keterangan resminya, Senin (25/5).

Politikus Partai Golkar itu menjelaskan, melalui berbagai kebijakan dan regulasi, Kemenperin terus mendorong agar industri manufaktur tetap dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian, meskipun di tengah pandemi Covid-19. Upaya pembangunan industri, kata Agus, akan berhasil apabila ada kerja sama yang baik antara pemerintah serta pelaku industri.

"Pada kesempatan ini juga, kami dari Kemenperin memohon maaf apabila masih banyak pekerjaan rumah yang belum bisa diselesaikan. Kami, sedang bekerja serius untuk menyelesaikannya," ujarnya.

Adapun, pelaku industri mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Kemeperin, dalam mendukung para pelaku industri bisa tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya, terkait Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).