Nasib IHSG dan rupiah usai terpukul krisis Turki

Krisis Turki menyeret Indeks harga saham gabungan (IHSG) ambrol 3,55% dan rupiah turut terjungkal nyaris 1% sepanjang hari ini.

Karyawan menghitung mata uang Dollar AS di gerai jasa penukaran uang asing di Jakarta, Senin (13/8). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.608 per dolar AS pada penutupan perdagangan Senin (13/8). / Antara Foto

Krisis Turki menyeret Indeks harga saham gabungan (IHSG) ambrol 3,55% dan rupiah turut terjungkal nyaris 1% sepanjang hari ini.

Pada perdagangan awal pekan, Senin (13/8), IHSG ditutup anjlok 3,55% sebesar 215,93 poin ke level 5.861,24. IHSG mencatat koreksi terdalam di antara pasar-pasar modal utama dunia.

Seluruh sektor berakhir di zona merah dengan koreksi terdalam terjadi pada sektor pertambangan yang melorot 4,98%. Disusul oleh sektor keuangan yang ambrol 4,16% dan industri kimia dasar yang merosot 4,03%.

Total volume transaksi bursa hari ini mencapai 8,74 miliar saham dengan nilai transaksi Rp7,54 triliun. Sebanyak 366 saham melemah. Masih ada 52 saham yang naik dan sebanyak 88 saham stagnan.

Pelaku pasar asing mencatat aksi jual bersih senilai Rp646,88 miliar. Sejak awal tahun, investor asing membukukan total net sell senilai Rp49,4 triliun.