Nomura: Risiko krisis akibat rupiah Indonesia paling rendah

Riset terbaru dari Nomura Holdings Inc., menyatakan Indonesia merupakan satu dari 8 negara berkembang yang mempunyai risiko paling rendah.

Riset terbaru dari Nomura Holdings Inc., menyatakan Indonesia merupakan salah satu dari delapan negara berkembang yang mempunyai risiko paling rendah atas terjadinya krisis rupiah./ Nomura

Riset terbaru dari Nomura Holdings Inc., menyatakan Indonesia merupakan salah satu dari delapan negara berkembang yang mempunyai risiko paling rendah atas terjadinya krisis rupiah.

Laporan analisis Nomura yang dilansir Rabu (12/9), menyebutkan negara lain yang juga mempunyai risiko rendah terhadap krisis mata uang antara lain Brasil, Bulgaria, Kazakhstan, Peru, Filipina, Rusia dan Thailand.

Laporan ini menyatakan berbagai langkah yang sudah dilakukan otoritas moneter maupun pemerintah Indonesia untuk menjaga pergerakan nilai tukar telah berjalan dengan efektif.

Indonesia juga dinilai telah memiliki cadangan devisa untuk menahan depresiasi rupiah serta berbagai upaya untuk memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan dan membuat APBN yang kredibel.

Dalam kesempatan ini, Nomura juga memberikan sinyal bahwa tujuh negara berkembang mengalami risiko krisis nilai tukar yang tinggi yaitu Sri Lanka, Afrika Selatan, Argentina, Pakistan, Mesir, Turki, dan Ukraina.