Pandemi berlanjut, anak-anak Indonesia kian terpuruk

Pandemi menyebabkan anak dan remaja usia sekolah tidak mendapatkan pendidikan maksimal.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai berdampak pada nasib anak bangsa. Tak sedikit yang terpaksa putus pendidikan akibat pagebluk.

Seperti yang terjadi pada Rian (20). Kini ia hanya menggantungkan hidupnya dari hasil berjualan bakso dan mie ayam, setelah sang kakak, Annisa (27) berpulang karena Covid-19. Warung bakso dan mie ayam yang berada di kawasan Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan itu pun bukan miliknya. Dia hanya dipekerjakan sementara oleh pamannya sebelum mendapat pekerjaan yang lebih baik.

Rian bilang, setiap hari dirinya mendapat upah Rp50.000 hingga Rp75.000, tergantung seberapa ramai pengunjung warungnya. Hasil jerih payahnya itu lantas digunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama hidup sendiri di Jakarta.

“Meskipun saudara, saya enggak bisa menggantungkan diri sama dia. Jadi saya makan ya beli sendiri,” kisahnya kepada Alinea.id, Jumat (9/4). 

Sebagian lagi, dikirimkan ke kampung, untuk memenuhi kebutuhan hidup ibunya. Rian bilang, ibunya kini tinggal di kampungnya yang berada di Purworejo, Jawa Tengah, lantaran masa kontrak rumahnya di kawasan Cisauk, Tangerang selatan sudah habis.