Pefindo: Rupiah lemah bakal berdampak pada emiten

Pefindo merinci pelemahan rupiah hingga lebih dari Rp15.000 per dollar Amerika Serikat dapat berdampak pada kinerja emiten.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merinci pelemahan rupiah hingga lebih dari Rp15.000 per dollar Amerika Serikat dapat berdampak pada kinerja emiten. / Pefindo

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merinci pelemahan rupiah hingga lebih dari Rp15.000 per dollar Amerika Serikat dapat berdampak pada kinerja emiten.

Bank Indonesia mencatat, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencapai Rp15.000 per dollar AS, pertama kali terjadi pada 3 Oktober 2018. Hingga saat ini kurs rupiah masih menyentuh Rp15.000 per dollar AS.    

Head of Financial Institution Rating Division Pefindo Hendro Utomo mengatakan potensi yang akan dialami oleh perusahaan tersebut yakni peningkatan biaya produksi dan menurunkan laba serta marjin profitabilitas. Pasalnya, perusahaan juga berat menaikan harga jual produk lantaran persaingan dengan kompetitor perusahaan sejenis.

"Pelemahan rupiah juga akan meningkatkan nilai utang dan bunga yang harus dibayar bagi perusahaan yang memiliki utang dalam mata uang asing, sehingga berdampak pada penurunan laba bersih," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu (17/10).

Lebih lanjut, risiko gagal bayar juga akan meningkat bila utang yang akan jatuh tempo belum dilakukan dilindung nilai atau hedging.