Pelaku industri dinilai perlu lihat peluang investasi berkelanjutan

Jelang perhelatan KTT G20, pelaku industri baik di pusat maupun daerah perlu melihat peluang pendanaan berkelanjutan.

Executive Dialogue bertema Daerah Bangkit Melalui Kemudahan Investasi Hijau Indonesia pada rangkaian acara AOE 2022 di JCC, Senayan, Rabu (20/7/2022). Dok: Sekretariat LTKL

Konsep pemulihan ekonomi berkelanjutan melalui investasi hijau, telah menjadi pembahasan di tingkat global, tak terkecuali di Indonesia. Terlebih, jelang perhelatan KTT G20, pelaku industri baik di pusat maupun daerah perlu melihat peluang pendanaan berkelanjutan dan merespons kebutuhan pasar internasional.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan mengatakan, pihaknya menyusun Panduan Investasi Berkelanjutan atau Sustainable Investment Guidance (SIG) berdasarkan standar Environment, Social, Governance (ESG).

Panduan yang disusun bersama dengan mitra Koalisi Ekonomi Membumi tersebut bertujuan untuk mendorong pertumbuhan investasi hijau skala besar dan UMKM di Indonesia.

"Kami bermitra dengan rekan-rekan dari Koalisi Ekonomi Membumi membuat panduan ESG, untuk memastikan agar investasi yang masuk ke Indonesia dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan UMKM melalui gerakan kolektif, untuk mendorong pertumbuhan ekosistem investasi hijau skala besar dan UMKM di Indonesia," kata Indra dalam sesi Executive Dialogue pada rangkaian acara Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2022 di JCC, Senayan, Rabu (20/7).

Indra menjelaskan, ESG merupakan panduan bagi industri di Indonesia dalam menjalankan proses kegiatan usahanya, sekaligus meningkatkan kapasitas dan daya saing merespon kebutuhan pasar.