sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pelaku industri dinilai perlu lihat peluang investasi berkelanjutan

Jelang perhelatan KTT G20, pelaku industri baik di pusat maupun daerah perlu melihat peluang pendanaan berkelanjutan.

Gempita Surya
Gempita Surya Rabu, 20 Jul 2022 20:41 WIB
Pelaku industri dinilai perlu lihat peluang investasi berkelanjutan

Konsep pemulihan ekonomi berkelanjutan melalui investasi hijau, telah menjadi pembahasan di tingkat global, tak terkecuali di Indonesia. Terlebih, jelang perhelatan KTT G20, pelaku industri baik di pusat maupun daerah perlu melihat peluang pendanaan berkelanjutan dan merespons kebutuhan pasar internasional.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan mengatakan, pihaknya menyusun Panduan Investasi Berkelanjutan atau Sustainable Investment Guidance (SIG) berdasarkan standar Environment, Social, Governance (ESG).

Panduan yang disusun bersama dengan mitra Koalisi Ekonomi Membumi tersebut bertujuan untuk mendorong pertumbuhan investasi hijau skala besar dan UMKM di Indonesia.

"Kami bermitra dengan rekan-rekan dari Koalisi Ekonomi Membumi membuat panduan ESG, untuk memastikan agar investasi yang masuk ke Indonesia dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan UMKM melalui gerakan kolektif, untuk mendorong pertumbuhan ekosistem investasi hijau skala besar dan UMKM di Indonesia," kata Indra dalam sesi Executive Dialogue pada rangkaian acara Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2022 di JCC, Senayan, Rabu (20/7).

Indra menjelaskan, ESG merupakan panduan bagi industri di Indonesia dalam menjalankan proses kegiatan usahanya, sekaligus meningkatkan kapasitas dan daya saing merespon kebutuhan pasar. 

Indra mengatakan, ada 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp150 triliun (US$10 miliar) yang telah dipetakan untuk memudahkan investor mengambil keputusan dalam berinvestasi di Indonesia.

"Proyek-proyek ini telah dituangkan dalam “Peta Peluang Investasi” yang dapat memberi gambaran komprehensif bagi investor," ujar Indra.

Pada kesempatan yang sama, Waketum III Bidang Maritim, Investasi dan Hubungan Luar Negeri Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Shinta Kamdani mengatakan, pihaknya turut mendukung proyek investasi berkelanjutan.

Sponsored

Shinta menyebut, proyek ini diharapkan dapat turut memberi ruang bagi UMKM di Indonesia. Proses business-matching akan dilaksanakan pada forum bisnis dalam rangkaian acara B20. 

“Sesuai dengan prinsip inklusivitas yang diusung B20 Indonesia, kami ingin agar pertumbuhan green business nantinya bisa memberi ruang luas tidak hanya bagi perusahaan skala besar tetapi juga UMKM baik di pusat mau pun daerah," kata Shinta.

"Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi hijau yang didorong sektor bisnis akan menciptakan ketangguhan perekonomian karena keterlibatan UMKM menjadi perhatian besar B20 Indonesia," imbuhnya.

Sesi dialog eksekutif yang digelar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) bersama dengan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) tersebut merupakan upaya kontribusi kedua pihak dalam membantu peningkatan kapasitas dan daya saing daerah. Tujuannya, agar daerah lebih mampu mengakses peluang insentif pendanaan dan investasi hijau guna pengembangan daerah secara lebih berkelanjutan.

Agenda yang mengusung tema "Daerah Bangkit Melalui Kemudahan Investasi Hijau Indonesia" tersebut dihadiri oleh narasumber dari pihak pemerintah dan swasta. Para narasumber memaparkan prioritas strategi untuk mempromosikan potensi komoditas unggulan di tingkat yurisdiksi kabupaten/kota, dan pengembangan pendanaan atau investasi berkelanjutan.

Pada akhir sesi, dilakukan soft launching Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB). Program tersebut dirancang sebagai wujud kolaborasi multipihak untuk mendorong percepatan implementasi prinsip pembangunan berkelanjutan dan rendah karbon di daerah.
 

Berita Lainnya
×
tekid