Pengusaha deklarasikan transaksi dalam negeri pakai rupiah

Transaksi dalam negeri menggunakan rupiah dapat menopang perekonomian Indonesia

Petugas kasir menghitung mata uang dollar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran uang di kawasan Kwitang, Jakarta, Selasa (2/10)/Antara Foto

Sejumlah pengusaha mendeklarasikan untuk melakukan transaksi di dalam negeri menggunakan mata uang rupiah. Deklarasi ini dilakukan untuk mendukung langkah pemerintah dalam menstabilkan nilai tukar rupiah. 

Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk., Garibaldi Tohir, mengatakan para eksportir biasanya menggunakan mata uang dollar Amerika Serikat dalam bertransaksi. Dalam catatannya, transaksi tersebut mencapai US$1,7 miliar atau sekira Rp25 triliun. 

Karena itu, kata Garibaldi, Adaro berinisiatif mengajak para mitra kerja dan kontraktor perusahaan untuk meningkatkan transaksi rupiah di dalam menjalankan operasional bisnis. 

"Saya lihat Adaro Group memang pembayaran dollar kepada mitra kami cukup besar. Untuk itu kami berinisiatif bersama dengan Pertamina, PT Saptaindra Sejati, PT Pama Persada, dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama untuk menggunakan rupiah dalam bertransaksi," katanya di Jakarta, Rabu, (3/10). 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan deklarasi yang dilakukan para pengusaha tersebut sejalan dengan Bank Indonesia, bahwa dalam bertransaksi di dalam negeri sudah seharusnya menggunakan mata uang rupiah. Meski begitu, Sri tetap menghormati para eksportir yang masih menggunakan dollar AS untuk memenuhi kebutuhan mereka.