Penjualan listrik PLN tumbuh 6,17% di 2022, Indonesia Timur tumbuh paling pesat

Capaian ini meningkat sebanyak 15,75 TWh atau 6,17% dibanding 2021, yang hanya 255,07 TWh.

Ilustrasi. Foto Antara.

PT PLN (Persero) mencatatkan penjualan listrik sebesar 270,82 terawatt hour (TWh) dengan total 85,28 juta pelanggan di sepanjang 2022. Capaian ini meningkat sebanyak 15,75 TWh atau 6,17% dibanding 2021, yang hanya 255,07 TWh. Perolehan ini juga menjadi penjualan terbaik dalam sejarah PLN.

“Sesuai arahan pemerintah, PLN all out dalam turut menjaga pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19 melalui keandalan pasokan listrik bagi industri, bisnis, UMKM, hingga seluruh lapisan masyarakat,” ujar Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam keterangan resminya, Kamis (9/2).

Darmawan menyampaikan, capaian terbaik yang berhasil diraih PLN ini adalah hasil strategi intensifikasi dan ekstensifikasi yang dilakukan oleh perseroan. Strategi intensifikasi dilakukan dengan program pemasaran tambah daya bagi pelanggan eksisting. Sedangkan strategi ekstensifikasi yang dimaksud antara lain, penciptaan demand listrik baru seperti program akuisisi captive power dan electrifying agriculture.

“PLN terus mencari ceruk pasar baru melalui program akuisisi captive power, sehingga berhasil mengajak banyak pelanggan bisnis dan industri untuk beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke listrik PLN, sehingga program ini berhasil menyumbang penjualan sebesar 2,35 TWh,” tutur Darmawan.

Selain menyasar sektor Industri, Darmawan menjelaskan strategi PLN dalam menjaga pertumbuhan konsumsi listrik juga melalui sektor pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan, yakni program electrifying agriculture. Tercatat, program agrikultur modern berbasis energi listrik ini sukses menyumbang penjualan sebesar 0,31 TWh.