Percepat vaksinasi, ekonom UI dorong peserta diberi insentif

Chatib Basri mengusulkan, pemberian insentif untuk orang yang menerima vaksin.

Ilustrasi. Pixabay

Pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali ke jalur positif. Karena itu, penerapan protokol kesehatan (prokes) dan percepatan vaksinasi Covid-19 kunci utama dalam menjaga pertumbuhan ekonomi tetap tinggi di kuartal-kuartal selanjutnya, setelah di kuartal II-2021 tumbuh 7,07%.

Untuk itu, agar mempercepat program vaksinasi dan pembentukan kekebalan kelompok atau herd immunity, Ekonom Chatib Basri mengusulkan, pemberian insentif untuk orang yang menerima vaksin.

Misalnya, kata dia, bantuan langsung tunai (BLT) yang dianggarkan melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) Rp744,75 triliun diberikan jika penerima manfaat telah divaksin. 

"Saya ingin usul, pemerintah punya bantuan sosial BLT kenapa sebagian dari BLT enggak dibuat di dalam conditional cash transfer yang disebut sebagai cash per vaksin jadi kalau orang mau dapat chas, harus vaksin dengan begitu prosesnya lebih cepat," katanya dalam video conference, Kamis (5/8). 

Namun, lanjutnya, usulan tersebut hanya dapat berjalan dengan asumsi bahwa ketersediaan vaksin terpenuhi jumlahnya. Sebab, BLT yang disalurkan kepada masyarakat diberikan secara periodik setiap bulannya.