PHEI prediksi penerbitan obligasi 2020 capai Rp170 triliun

Penerbitan obligasi korporasi tahun 2020 diprediksi masih akan bergairah.

Ilustrasi obligasi. Pixabay.

Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) memperkirakan penerbitan obligasi korporasi sepanjang 2020 akan berada pada kisaran Rp155 triliun hingga Rp170 triliun.

Head of Research PHEI Roby Rushandie mengatakan semaraknya penerbitan obligasi korporasi dipicu oleh tren penurunan yield obligasi di pasar sekunder. Selain itu, masih tingginya kebutuhan pendanaan korporasi untuk proyek-proyek strategis seperti pembangunan infrastruktur dan besarnya potensi refinancing perusahaan.

"Peningkatan nilai obligasi yang akan jatuh tempo pada 2020 sebesar Rp104 triliun juga akan menjadi pemicu peningkatan penerbitan obligasi korporasi baru tahun ini," kata Rudy dalam risetnya di Jakarta, Rabu (8/1).

Roby melanjutkan, penerbitan tersebut menyesuaikan dengan asumsi defisit 1,76% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada RAPBN 2020 yang senilai Rp307,2 triliun.

Ruby juga mengungkapkan pasar obligasi Indonesia pada 2020 masih akan digerakkan oleh faktor global. Faktor-faktor tersebut di antaranya isu seputar perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China ataupun AS dengan negara lainnya, kelanjutan proses Brexit, hingga bayang-bayang perlambatan ekonomi global.