Proyek infrastruktur jalan tol dinilai kurang efektif

Ongkos logistik akan turun jika barang-barang diangkut lewat laut.

Sejumlah pengendara kendaraan melintas di ruas Tol Sedyatmo, Cengkareng, Jakarta, Selasa (12/2)./AntaraFoto

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menilai, proyek infrastruktur jalan tol yang dibanggakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kurang efektif menekan biaya logistik secara nasional. 

Menurutnya, ongkos logistik akan turun jika barang-barang diangkut lewat laut. Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan. Oleh karena itu, transportasi laut seharusnya lebih diperkuat.

"Kenapa mahal? Karena semua diangkut truk, melewati tol dan biaya tol mahal. Truk itu cuma 10 ton. Jadi ongkos angkut per kilogram mahal banget," katanya dalam diskusi bertajuk Pemanasan Debat Capres Kedua: Tawaran INDEF untuk Agenda Strategis Pembangunan SDA dan Infrastruktur di ITS Tower, Jakarta, Kamis (14/2).

Menurutnya, proyek infrastruktur jalan tol bukan berarti tidak relevan, hanya saja lebih baik jika mengedepankan pembangunan infrastruktur berbasis maritim.

Kapal laut bisa membawa muatan yang lebih banyak. Selain itu, bisa menjangkau ke berbagai kepulauan di Indonesia. "Kalau negara maritim itu kan banyak pulau. Kita bisa mempersatukan Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan segala macam," kata dia.