PUPR berencana bangun beragam infrastruktur hijau, apa saja?

Pengerjaan berbagai proyek yang akan dibangun dilakukan dengan pendekatan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Ilustrasi bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), salah satu infrastruktur ramah lingkungan. Dokumentasi Kementerian ESDM

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun infrastruktur hijau atau ramah lingkungan. Misalnya, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga minihidro, pembangkit listrik tenaga mikrohidro, hingga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

"Kita punya potensi bendungan yang kita miliki untuk pembangkit listrik," ujar Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur SDA Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Arvi Argyantoro. Berbagai proyek itu akan dibangun dengan pendekatan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Pembangunan PLTS, imbuh dia, juga bakal dilakukan di atap-atap perumahan. Proyek ini disebut telah dilaksanakan melalui Program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) di Sumatera Selatan. "Kita sudah bangun rooftop panel surya di atas rumah."

Arvi juga mencontohkan dengan rencana pembangunan pembangkit listrik mikrohidro di Bintang Bano, NTB. Proyek tersebut, melansir situs web Kementerian PUPR, diinisiasi PT Brantas Energi.

"Kita membuka kesempatan badan usaha apabila memang melihat potensi bendungan yang kita miliki. Jika memang bisa berpotensi untuk pembangkit listrik tenaga air, kami persilakan bisa sampaikan surat atau usulan menjadi pemrakarsa," tuturnya.