RAPBN 2019 disepakati pertumbuhan ekonomi 5,2%-5,6%

RAPBN juga menetapkan asumsi kurs rupiah berada pada rentang Rp13.700-Rp14.000 per dollar Amerika Serikat, lebih tinggi dari tahun ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro (kanan) dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) mengikuti rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR di Kompeks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/7). Raker tersebut membahas pembicaraan pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2019 dan RKP 2019 dengan penyampaian serta pengesahan laporan panja. / Antara Foto

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 disetujui oleh Badan Anggaran DPR RI dan akan dilanjutkan untuk disahkan pada Rapat Paripurna, pada Kamis (12/7). 

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, target pertumbuhan ekonomi pada 2019 diperkirakan mencapai 5,2%-5,6%. Saat bersamaan, pemerintah mematok tingkat inflasi berada pada kisaran 2,5%-4,5%. 

Kemudian, tingkat suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) 3 bulan diperkirakan 4,6%-5,2%. Sedangkan, nilai tukar rupiah diproyeksi berada pada kisaran Rp13.700-Rp14.000 per dollar AS. 

Sementara, harga minyak mentah diasumsikan sebesar US$60-US$70 per barrel. Sedangkan, lifting minyak diproyeksi 722.000-805.000 barrel per hari, dan lifting gas sebesar 1,21 juta-1,30 juta barel setara minyak. 

Pemerintah juga menargetkan tingkat pengangguran berada pada kisaran 4,8%-5,2%, angka kemiskinan berada pada kisaran 8,5%-9,5%. Kemudian untuk gini rasio yakni 0,38-0,39, dan indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 71,98.