Rekor IHSG melejit saat neraca dagang buruk

Saat rilis neraca perdagangan buruk, Indeks harga saham gabungan (IHSG) justru melejit menembus rekor level psikologis 6.400.

Pada perdagangan saham Selasa (15/1), IHSG ditutup melejit 1,15% ke level 6.408,78. Angka yang menembus level psikologis 6.400 ini merupakan untuk pertama kalinya sejak Maret 2018. / Antara Foto

Saat rilis neraca perdagangan buruk, Indeks harga saham gabungan (IHSG) justru melejit menembus rekor level psikologis 6.400.

Pada perdagangan saham Selasa (15/1), IHSG ditutup melejit 1,15% ke level 6.408,78. Angka yang menembus level psikologis 6.400 ini merupakan untuk pertama kalinya sejak Maret 2018.

Sepanjang hari, nilai transaksi tercatat sebesar Rp10,78 triliun dengan volume sebanyak 17,58 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan mencapai 579.571 kali.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi kenaikan IHSG antara lain PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) melonjak 8,52%, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) naik sebesar 2,57%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) naik sebesar 2,08%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga naik sebesar 1,15% dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) naik sebesar 1,58%.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, penguatan IHSG didorong data penguatan nilai tukar rupiah. Selain itu, meski data neraca perdagangan Indonesia yang baru dirilis menunjukkan ada defisit sebesar US$ 1,1 miliar, namun ini lebih baik dibandingkan neraca perdagangan bulan November.