RI mau bangun PLTN, METI: Nuklir opsi terakhir

Bagi METI, pemerintah mestinya pemerintah menjadikan nuklir sebagai opsi terakhir sesuai kebijakan energi nasional (KEN).

Ilustrasi PLTN. Pixabay

Pemerintah menargetkan mencapai karbon netral pada 2060 atau lebih cepat. Selain mendorong pemanfaatan energi terbarukan dalam mengejar target ini, pemerintah juga berencana memanfaatkan nuklir melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Surya Dharma, mengatakan, mestinya pemerintah menjadikan nuklir sebagai opsi terakhir sesuai kebijakan energi nasional (KEN). Ketentuan di dalamnya menjadi termuat dalam perundang-undangan sehingga wajib dilaksanakan.

"Penggunaan energi nuklir merupakan opsi terakhir dari enam opsi yang merupakan target pelaksanaan pengelolaan energi secara nasional," paparnya kepada Alinea.id, Sabtu (22/1).

Menurut Surya, yang menjadi pertanyaan adalah apakah semua urutan prioritas dari enam opsi sudah dilaksanakan sehingga pemerintah berniat membangun PLTN. Dia menyebut, semestinya dilakukan evaluasi terlebih dahulu.

"Misalnya, sebagaimana disebutkan dalam KEN, di mana energi terbarukan diprioritaskan. Pertanyaan pada kita, apakah saat ini energi terbarukan sudah diprioritaskan?" tanyanya.