Risiko di balik laris manisnya utang global RI bertenor super panjang

Setumpuk risiko membayangi penerbitan global bond dengan jangka waktu panjang.

Ilustrasi. Alinea.id/Oky Diaz.

Sukses dan laku keras. Demikian hasil penjualan obligasi syariah atau Sukuk Global US$3 miliar, Juni 2021 ini.

Surat utang yang dijajakan pemerintah dalam tiga tenor, yakni 5 tahun, 10 tahun, dan 30 tahun (seri Green) itu diserbu investor dengan total penawaran US$10,3 miliar. Angka itu lebih besar 3,43 kali ketimbang target pemerintah.

Transaksi ini merupakan pertama kalinya bagi pemerintah untuk penerbitan Green Sukuk dengan jangka waktu lama, yaitu 30 tahun. Pun menjadi yang pertama kalinya di dunia.

Green Sukuk ini merupakan instrumen keempat yang diterbitkan oleh pemerintah setelah debutnya 2018 lalu. Sebelumnya, pemerintah hanya merilis dengan tenor 5 tahun.

“Penerbitan seri Green dengan tenor 30 tahun membuktikan dedikasi dan komitmen jangka panjang pemerintah untuk pembiayaan hijau dan berkelanjutan, serta memelopori metode pembiayaan dalam upaya melawan perubahan iklim,” ujar Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Lucky Alfirman, dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (3/6).