Kunci utama untuk menghindari pertumbuhan negatif terletak pada konsumsi dan investasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 berada pada kisaran 0% hingga minus 2%. Dengan pergeseran pergerakan yang belum solid, dia memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 berada pada kisaran minus 1,1% hingga 0,2%.
Sri menyebut kunci utama untuk menghindari pertumbuhan negatif tersebut, terletak pada konsumsi dan investasi. Sebab, jika kedua hal tersebut tidak menunjukkan perbaikan, maka akan sulit bagi ekonomi Indonesia untuk masuk ke dalam zona netral 0% pada 2020.
"Kalau konsumsi dan investasi masih di zona negatif, meskipun pemerintah all out dari segi belanjanya, akan sangat sulit masuk di dalam zona netral 0% tahun 2020 ini," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (25/8).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut melanjutkan, kunci dari pertumbuhan konsumsi ini tidak bisa hanya mengandalkan bantuan sosial (bansos) pemerintah. Apabila konsumsi hanya didorong dari bansos, maka hal tersebut tidak bisa mengungkit pertumbuhan konsumsi mendekati 0%.
"Pertumbuhan masih akan bisa negatif kalau kelas menengah belum melakukan pemulihan belanja konsumsinya. Kalau hanya berasal dari bansos, meskipun tumbuh 55% dari tahun lalu, dan kami sudah membelanjakan Rp170 triliun untuk bansos, kami tetap tidak bisa sendirian mengembalikan fungsi konsumsinya" ujarnya.