Siasat meramu bank digital

Era internet mendorong perbankan mengembangkan digitalisasi bahkan membentuk bank digital.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Proses transformasi bank digital kian terpacu bersamaan dengan momentum pandemi Covid-19. Berbagai pembatasan sosial dan mobilitas masyarakat menuntut layanan keuangan harus lebih fleksibel dan praktis.

Hanya dalam waktu yang relatif singkat, satu persatu pemain bank digital mulai bermunculan. Perlahan namun pasti perbankan umum bertransformasi menjadi bank digital. Ada pula bank digital hasil bentuk kolaborasi dari pelbagai pelaku industri keuangan digital.

"Seharusnya, kalau diperkirakan 5 tahun lagi, ternyata lebih cepat. Pandemi ini, transaksi digital naik. Sekarang banyak bank yang mulai mempersiapkan investasi itu (bank digital)," ujar Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani kepada Alinea.id, Senin (1/2). 

Dia menambahkan pemicu hadirnya bank digital ini juga tak lepas dari industri keuangan yang semakin gencar membangun ekosistem digitalnya. Tujuannya tak lain untuk membangun jaringan yang lebih kuat.  

Posisi perbankan saat ini, menurutnya, tak dimungkiri relatif terjepit. Pelaku industri financial technology (fintech) tumbuh subur di kalangan pemodal kecil. Sementara pemodal besar 'bermain' ke pasar modal, terlebih dengan banyaknya insentif yang ditawarkan.